Spesies pinguin terbesar adalah Pinguin Emperor (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih. Spesies pinguin terkecil adalah Pinguin Peri (Eudyptula Minor)
dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, pinguin
yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga
dapat bertahan di daerah dingin, sementara pinguin yang berukuran lebih
kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah
tropis.
Kenapa pinguin? Karena hewan ini adalah hewan yang paling setia sama pasangannya.
Sekali berpasangan, ia akan monogami. Pasangan yang sama umumnya akan
kembali ke koloni yang sama dan kerap kembali ke sarang yang sama tiap
tahun. Sebanyak 80-90 persen dari mereka akan terus bersama sepanjang
beberapa musim berbiak secara berturut-turut, tetapi sisanya bisa
bertahan bersama hingga 10 tahun lebih. Padahal, usia harapan hidup
mereka hanya 13-15 tahun.
Pinguin memiliki “perkawinan” yang aneh. Pasangan pinguin tersebut
meluangkan waktu mereka terpisah dengan yang lainnya dan hanya bertemu
sekali di akhir Maret, setelah berjalan bersama sekitar 70 mil atau 112
km di daratan, entah itu mereka berjalan atau menggelindingkan diri.
Setelah itu, pinguin melihat pasangan kawin mereka dengan cara bersiul.
Pinguin jantan diam di satu tempat, lebih rendah dari kepalanya dan
dadanya untuk memanggil sang betina. Setelah mereka bertemu satu sama
lain, mereka akan berdiri setinggi dada, kemudian saling bersiul dan
bernyanyi. Nah, setelah itu saatnya untuk masa kawin. Ketika sedang
bertelur, pinguin betina mengalirkannya secara hati-hati pada
pasangannya (jika telur itu menyentuh es dan membeku maka kemudian bakal
mati), untuk itu telur dijaga agar senantiasa hangat.
Pinguin betina kemudian pergi ke laut untuk mencari makan,
meninggalkan sang pinguin jantan tanpa makanan selama dua bulan. Para
pinguin jantan berkumpul bersama dalam satu kumpulan besar agar
mengawetkan tubuh agar hangat dalam dingin dan lingkungan keras, seperti
angin kencang mencapai 120 mph (200 km per jam). Ketika sang betina
kembali, dia menemukan pasangannya beserta anak pinguin baru tumbuh
dengan mendengarkan siulan dari ratusan pinguinnya lain.
Pinguin memang seekor biantang monogamous, di mana mereka hanya
memiliki satu pasangan kawin saja. Jika mereka tidak dapat menemukan
pasangan mereka di musim mendatangnya (dan kebanyakan tidak dapat
menemukannya di mana sekitar 15% pasangan yang hanya dapat saling
bertemu di tahun berikutnya, dan hanya 5% di tahun ketiga yang saling
bertemu) mereka akan menemukan pasangan barunya.
Pinguin ini berpisah hampir berbulan-bulan, tapi yang hebatnya, si
Pinguin jantan ini nggak pernah lupa sama pasangannya yang baru aja
pulang dari nyari makan.
Coba deh bayangin, pinguin itu kan bentuk, ukuran, warna dan suaranya
(klo kita liat dan kita denger) itu sama semuanya, nggak ada yang
ngebedain, tapi si Pinguin jantan ini bisa tau mana pasangannya padah
sudah terpisah berbulan-bulan. Bahkan kalau si betina itu belum dateng
pas waktunya, si jantan tetep nunggu sambil menjaga anaknya.